Pada tanggal 10 Desember 2024, dunia bulu tangkis Indonesia dan internasional diguncang oleh pengumuman penting dari Mohammad Ahsan, salah satu legenda hidup dalam dunia bulu tangkis. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Ahsan mengumumkan bahwa ia akan mengakhiri karier profesionalnya setelah bertahun-tahun memberikan kontribusi luar biasa dalam dunia olahraga ini. Pengumuman tersebut juga mengindikasikan bahwa Indonesia Masters 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada 21 hingga 26 Januari, akan menjadi ajang terakhir Ahsan di lapangan bulu tangkis profesional.
Keputusan pensiun Ahsan datang setelah tandemnya, Hendra Setiawan, juga mengungkapkan niatnya untuk pensiun pada 2025. Bersama Hendra, Ahsan telah mengukir sejarah dan menjadi pasangan ganda putra yang sangat dihormati, dikenal dengan julukan The Daddies. Pengumuman pensiun ini tentunya menandai babak baru dalam karier mereka, tetapi juga menjadi refleksi atas dedikasi mereka terhadap olahraga bulu tangkis.
1. Pengumuman Pensiun Mohammad Ahsan
Pada malam Selasa, 10 Desember 2024, Mohammad Ahsan membagikan foto di Instagram yang menunjukkan dirinya menggantungkan raketnya di dinding rumah, simbol perpisahannya dari dunia bulu tangkis. Dalam keterangan foto tersebut, Ahsan menuliskan, “Bismillah.. Alhamdulillah akhirnya telah sampai juga waktu untuk mengakhiri perjalanan saya di dunia bulu tangkis.” Kata-kata tersebut tidak hanya menggambarkan keputusannya untuk pensiun, tetapi juga rasa syukur atas perjalanan panjang yang telah dilaluinya.
Keputusan ini bukan sekadar perpisahan, tetapi juga ungkapan rasa terima kasih atas semua pencapaian yang telah diraihnya selama berkarier. Ahsan mengungkapkan bahwa keputusan tersebut sudah dipikirkan dengan matang, mencerminkan kedewasaan dan kebijaksanaan dalam langkah yang diambilnya. Bagi Ahsan, pensiun adalah momen yang penuh makna, namun juga merupakan saat yang tepat untuk mengakhiri perjalanan panjangnya.
a. Reaksi Penggemar dan Rekan Atlet
Pengumuman pensiun Ahsan langsung mengundang reaksi dari berbagai pihak, mulai dari penggemar hingga rekan-rekan atlet. Anders Skaarup Rasmussen, pebulu tangkis dari Denmark, menggambarkan Ahsan sebagai figur yang menginspirasi dalam dunia olahraga. Ia menulis di media sosial, “Kau adalah legenda dan panutan.” Tanggapan serupa datang dari komunitas bulu tangkis Indonesia, yang mengenang berbagai momen berharga yang telah diciptakan Ahsan bersama Hendra selama bertahun-tahun.
Para penggemar yang telah mendukung Ahsan dan Hendra selama ini juga turut mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas dedikasi dan prestasi yang telah ditorehkan. Ahsan dan Hendra dikenal tidak hanya sebagai atlet yang sukses, tetapi juga sebagai panutan bagi banyak generasi muda.
2. Indonesia Masters 2025: Momen Terakhir The Daddies
Indonesia Masters 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada 21 hingga 26 Januari, akan menjadi ajang terakhir bagi Ahsan dan Hendra untuk bersaing di tingkat internasional. Momen ini tentunya sangat emosional bagi kedua atlet, yang telah bersama-sama mencatatkan sejarah luar biasa dalam dunia bulu tangkis. Ahsan dan Hendra berharap bisa menunjukkan performa terbaik mereka di turnamen ini, sebagai tanda perpisahan yang tak terlupakan bagi penggemar yang telah setia mendukung mereka.
Bagi Ahsan dan Hendra, Indonesia Masters 2025 bukan hanya sekadar pertandingan terakhir, tetapi juga kesempatan untuk mengucapkan terima kasih kepada penggemar yang telah menjadi bagian dari perjalanan mereka. Kedua pasangan ini berharap dapat meninggalkan warisan semangat juang yang dapat menginspirasi atlet muda Indonesia untuk terus berprestasi di masa depan.
b. Tanggapan Hendra Setiawan dan Rekan Sejawat
Tak hanya Ahsan, Hendra Setiawan juga memberikan tanggapan yang menyentuh mengenai keputusan Ahsan untuk pensiun. Dalam sebuah komentar lucu, Hendra mengatakan bahwa Ahsan tidak ingin pensiun sendirian, yang membuat para penggemar tersenyum. Hendra juga memberikan pesan penuh kasih kepada sahabatnya, “Happy retirement… thank you dan sukses selalu. Awas kepleset itu.”
Selain Hendra, sejumlah pebulu tangkis lainnya turut memberikan ucapan selamat kepada Ahsan. Seperti Kevin Sanjaya, Lee Yang, Soh Wooi Yik, Anders Rasmussen, dan Chirag Shetty, yang menyampaikan ucapan terima kasih dan dukungan mereka. Ucapan-ucapan selamat dari rekan-rekan sejawat ini menambah suasana haru dalam momen pensiun Ahsan.
3. Warisan The Daddies di Dunia Bulu Tangkis
Selama lebih dari satu dekade, Ahsan dan Hendra telah mencatatkan sejarah yang cemerlang dalam dunia bulu tangkis, terutama di sektor ganda putra. Pasangan yang dikenal dengan julukan The Daddies ini berhasil meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk gelar juara dunia, medali Olimpiade, serta sukses besar di turnamen-turnamen BWF (Badminton World Federation) tingkat dunia. Kehebatan mereka tidak hanya terletak pada kemampuan teknis, tetapi juga pada kerja sama tim yang solid, kedewasaan dalam bermain, dan mentalitas juara yang tak kenal lelah.
Prestasi mereka telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan bulu tangkis Indonesia. Pasangan ini telah menjadi teladan bagi generasi muda, menunjukkan bahwa kesuksesan dalam olahraga tidak hanya ditentukan oleh bakat, tetapi juga oleh dedikasi, kerja keras, dan semangat juang yang tinggi.
a. Perjalanan Gemilang The Daddies
Karier Ahsan dan Hendra dipenuhi dengan momen-momen bersejarah, mulai dari medali emas di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, hingga medali perak di Olimpiade Rio 2016. Kehadiran mereka di turnamen internasional selalu dinantikan, dengan penampilan yang tak pernah mengecewakan. Banyak yang mengagumi kemampuan mereka untuk tetap bertahan di puncak permainan selama lebih dari satu dekade, membuktikan bahwa dengan komitmen dan kerja sama, sebuah pasangan dapat mencatatkan sejarah yang luar biasa.
Warisan mereka sebagai pasangan ganda terbaik di dunia akan selalu dikenang oleh penggemar dan komunitas bulu tangkis global. Ahsan dan Hendra telah membuka jalan bagi generasi atlet muda untuk mengikuti jejak mereka dan mewujudkan impian mereka di dunia bulu tangkis.
b. Kesempatan untuk Regenerasi
Dengan pengumuman pensiun Ahsan, pintu bagi regenerasi sektor ganda putra Indonesia pun terbuka lebar. Generasi atlet muda yang telah melihat kesuksesan The Daddies di berbagai turnamen internasional kini memiliki kesempatan untuk melanjutkan tradisi tersebut. Pusat pelatihan bulu tangkis Indonesia kini memiliki tantangan untuk menyiapkan pemain muda yang dapat menggantikan posisi Ahsan dan Hendra, serta melanjutkan perjuangan mereka di arena internasional.
4. Ahsan dan Hendra: Legenda yang Tak Akan Pernah Luntur
Keputusan pensiun Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan mengakhiri babak indah dari perjalanan panjang dua legenda bulu tangkis Indonesia. Mereka berdua tidak hanya dikenang sebagai juara, tetapi juga sebagai panutan dalam dunia olahraga. Pengorbanan, dedikasi, dan semangat juang mereka akan terus menginspirasi generasi atlet muda, baik di Indonesia maupun di dunia.
Ahsan dan Hendra telah mengukir prestasi yang tak akan mudah dilupakan, dan momen pensiun mereka menandai akhir dari perjalanan seorang legenda, namun juga awal dari kisah-kisah inspiratif yang akan datang. Bagi para penggemar dan seluruh dunia bulu tangkis, The Daddies akan selalu dikenang sebagai pasangan ganda terbaik yang pernah ada.